Pemalang, Kamis 10 Juni 2010, aku bangun pagi seperti biasa untuk memulai kegiatan seperti biasanya. Pagi hari sekitar jam 05.20, aku mulai bersiap-siap untuk berangkat sekolah, aku sekolah di SMK N 3 Kota TEGAL. sampai jam 05.50 pun aku berangkat sekolah dari rumah sendiri,di perjalanan menuju jalan raya aku bertemu kakak kelas, aku pun berangkat bersama dia.
Sampai di jalan raya, sudah ada beberapa teman aku, baik satu angkatan ataupun kakak kelasku. Setelah sekian lama nunggu Bis, bis pun datang. Aku sungguh sangat menikmati suasana di bis biarpun sering kali berdiri tapi aku merasa kebersamaan selalu melekat pada kami , teman satu daerah asal yaitu Pemalang.
Setelah perjalanan sudah cukup jauh, tiba-tiba terjadi macet total yang cukup panjang. Disuasana macet yang sangat panas, dan rasa takut kami karna mungkin kami bisa telat, tiba-tiba Bis menepi
semua penumpang bingung semua bertanya-tanya “ mengapa bis tiba-tiba menepi dan berhenti ”. semua penumpang turun dari Bis, Di tengah-tengah kebingungan itu tiba-tiba salah satu dari teman sekolah ku ada yang mengatakan “gimana kalo kita pulang saja, percuma kita cari angkutan lain macetnya panjang sekali dan kita pun nanti pasti akan terlambat” tapi ada juga yang mengatakan “gimana klo kita jalan kaki saja, dari pada kita Cuma nunggu doang” semua rekan-rekan ku bingung. Mau pulang tapi nanti sudah lebih dari separuh perjalanan, mau jalan kaki tapi jarak masih berkilo-kilo meter! Akhirnya ada beberapa orang yang pulang, ada yang naik angkutan lain tapi tetep terjebak macet, sedangakan aku sendiri dan 6 orang temanku lebih memilih untuk jalan kaki.
semua penumpang bingung semua bertanya-tanya “ mengapa bis tiba-tiba menepi dan berhenti ”. semua penumpang turun dari Bis, Di tengah-tengah kebingungan itu tiba-tiba salah satu dari teman sekolah ku ada yang mengatakan “gimana kalo kita pulang saja, percuma kita cari angkutan lain macetnya panjang sekali dan kita pun nanti pasti akan terlambat” tapi ada juga yang mengatakan “gimana klo kita jalan kaki saja, dari pada kita Cuma nunggu doang” semua rekan-rekan ku bingung. Mau pulang tapi nanti sudah lebih dari separuh perjalanan, mau jalan kaki tapi jarak masih berkilo-kilo meter! Akhirnya ada beberapa orang yang pulang, ada yang naik angkutan lain tapi tetep terjebak macet, sedangakan aku sendiri dan 6 orang temanku lebih memilih untuk jalan kaki.
Selama perjalanan ke sekolah kami pun sedikit merasa malu karna semua orang yang berada di angkutan umum semuanya memperhatikan kami, tapi kami tetap jalan dengan diselingi beberapa senda gurau yang membuat kami tertawa terbahak-bahak sambil jalan ya seperti orang gila gituh lah. Setelah jalan kaki sekitar setengah jam kami pun sampai di kato Tegal, tapi perjalan kami belum selesai karna perjalanan dari gerbang kotaTegal ke sekolah kami tidaklah dekat.
Setelah beberapa saat jalan di dalam kota kami bertujuh berpisah menjadi 2 kelompok, karna ada anak yang ingin lewat jalan pintas agar lebih cepat sampai ke sekolah tapi ada juga yang tetap jalan menelusuri sepanjang jalan raya sampai ke sekolah. Aku dan empat temanku lewat jalan pintas dan dua yang lainnya tetap lewat jalan raya, Perjalanan kami pun terasa lebih sepi. Kami pun terus berjalan hingga setelah kira-kira dua puluh menit kami sampai di sekolah, dan kami sampai lebih cepat dari ke dua teman kami yang tetap lewat jalan raya.
Sampai di sekolah kami pun sedikit takut karna telat, karna sekolah SMKN 3 Kota Tegal merupakan sekolah yang sangat mengutamakan ke disiplinan. Sampai di sekolahan kamipun senang karna hukuman yang diberikan cuma hukuman ringan, karna sedang ada macet yang cukup panjang setelah hukuman kami sudah selesai kedua teman kamipun datang. Setalah itu kami pun masuk kelas masing-masing, dimana teman-teman sekelas kami sudah siap untuk mendengarkan pengalaman kami ini. Sampai di kelas aku menceritakan semua ini kepada teman-teman ku, agar mereka memiliki semangat yang tinggi untuk belajar seperti semangat aku dan teman-temanku yang telah menerjang macet dengan jalan kaki yang jaraknya bisa di bilang jauh.
Ini hanyalah salah satu contoh semangat dalam menuntut ilmu, dalam kehidupan kami anak-anak Pemalang. Aku yakin kalian semua pun memiki semangat yang tidak kalah besar dari kami, jadi tetaplah semngat dalam menuntut ilmu sampai kapan pun dan dimana pun tempatnya.