Dalam bab inii, kita akan membahas lebih detail mengenai teknik dasar telekomunikasi. Perhatikan gambar 2.1 mengenai hierarki perkembangan teknologi telekomunikasi berikut.
Gambar 2.1 Hierarki perkembangan Teknologi Telekomunikasi
- GENERASI PERTAMA atau 1G
AMPS (Advanced Mobile phone System) merupakan
generasi pertama teknologi telekomunikasi bergerak yang menggunakan teknologi analog pada Band frekuensi 800 Mhz dengan metode akses FDMA (Frequency Division Multiple access). Dalam FDMA , user dibedakan berdasarkan frekuensi yang digunakan dimana setiap user menggunakan kanal sebesar 30 KHz. Ini berarti tidak boleh ada dua user yang menngunakan kanal yang sama baik satu sel maupun sel tetangganya. Oleh karena itu AMPS akan membutuhkan alokasi frekuensi yang besar.
generasi pertama teknologi telekomunikasi bergerak yang menggunakan teknologi analog pada Band frekuensi 800 Mhz dengan metode akses FDMA (Frequency Division Multiple access). Dalam FDMA , user dibedakan berdasarkan frekuensi yang digunakan dimana setiap user menggunakan kanal sebesar 30 KHz. Ini berarti tidak boleh ada dua user yang menngunakan kanal yang sama baik satu sel maupun sel tetangganya. Oleh karena itu AMPS akan membutuhkan alokasi frekuensi yang besar.
- GENERASI KE-DUA atau 2G
CDMAOne (Code Divison Multiple Accees) menggunakan teknologi Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) dimana frekuensi radio 25MHz pada band frekuensi 1800MHz dan dibagi dalam 42 kanal yang masing-masing kanal terdiri dari 30KHz. Kecepatan akses data yang bisa didapat adalah sekitar 153Kbps. Dalam CDMA, seluruh user menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang sama. Oleh karena itu, CDMA lebih efisien dibandingkan dengan metode FDMA maupun TDMA. CDMA menggunakan kode tertentu untuk membedakan user yang satu dengan user yang lain. GSM dan CDMA merupakan teknologi digital. Meskipun secara teknologi CDMA 20001x lebih baik dibandingkan dengan GSM akan tetapi kehadiran kehadiran CDMA ternyata tidak membuat pelanggan GSM berpaling ke CDMA. Ada beberapa keunggulan teknologi CDMA dibandingkan dengan GSM suara yang lebih jernih, kapasitas yang lebih besar dan kemampuan akses data yang lebih tinggi.
Operator di Indonesia yang telah mengimplementasikan teknologi CDMA 2000 1x : Telkom Flexi, Indosat StartOne, Mobile 8 Fren, Bakrie Telecom Esia. Operator CDMA di Indonesia dikategorikan kedalam kategori FWA (Fixed Wireless Accees) sehingga mobilitasnya sangat terbatas padahal CDMA juga bisa seperti GSM dengan kemampuan Mobilitas penuh.
EDGE (Enhanced Data for Global Evolusion) hanya sempat di implementasikan oleh PT.Telkomsel, kecepatan akses data dengan teknologi ini mencapai 3-4 kali kecepatan yang didapat di GPRS atau sekitas 384Kbps.
Operator di Indonesia yang telah mengimplementasikan teknologi CDMA 2000 1x : Telkom Flexi, Indosat StartOne, Mobile 8 Fren, Bakrie Telecom Esia. Operator CDMA di Indonesia dikategorikan kedalam kategori FWA (Fixed Wireless Accees) sehingga mobilitasnya sangat terbatas padahal CDMA juga bisa seperti GSM dengan kemampuan Mobilitas penuh.
- GENERASI KE-DUA SETENGAH atau 2.5G
EDGE (Enhanced Data for Global Evolusion) hanya sempat di implementasikan oleh PT.Telkomsel, kecepatan akses data dengan teknologi ini mencapai 3-4 kali kecepatan yang didapat di GPRS atau sekitas 384Kbps.
- GENERASI KE-TIGA atau 3G
UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) merupakan kelanjutandari teknologi GSM/GPRS dimana perbedaan utamanya adalah kemampuan akses data yang lebih cepat. Kecepatan akses data dalam UTMS bisa mencapai 2 Mbps (indoor dan low range outdoor).
UTMS memanfatkan teknologi WCDMA (Wideband Code Digital Multiple Accees). Dimana perbedaan dengan CDMA adalah pada spectrum frekuensi dan chip rate yang digunakan. WCDMA bekerja dengan frekuensi Radio 5MHz Band 1900MHz, sedangkan CDMA 1.25MHz . Chip Rate WCDMA mencapai 3.84Mcps (Mega Chip Per Second) sementara CDMA hanya sepertiganya.
- GENERASI KE-TIGA SETENGAH ( 3.5G ) & KE-EMPAT ( 4G )
HSDPA (Hi Speed Downlink Packet Accees) termasuk dalam teknologi 3.5G. HSDPA fase pertama berkapasitas 4.1Mbps. Kemudian menyusul fase 2 berkapasitas 11Mbps dan kapasitas maksimal downlink peak data rate hingga mencapai 14Mbit/s. Kecepatan jaringan HSDPA di lingkungan perumahan dapat mencapai download data berkecepatan 3.7Mbps. seonrang yang sedang berkendara dijalan tol berkecepatan 100Km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1.2Mbps. Sementara itu, pengguna dilingkungan perkantoran yang padat tetap masih dapat menikmati streaming video meskipun hanya memperoleh 300Kbps.
Kelebihan HSDPA adalah mengurangi keterlambatan (delay) dan memberikan respon yang lebih cepat saat pengguna menggunakan aplikasi interaktif seperti mobile office atau akses internet kecepatan tinggi, yang dapat disertai pula dengan fasilitas gaming atau download audio dan video. Kelebihan lain HSDPA adalah, meningkaatkan kapasitas sistim tanpa memerlukan spectrum frekuensi tambahan, sehingga pasti akan mengurangi biaya layanan mobile data secara signifikan.