Dalam bab inii, kita akan membahas lebih detail mengenai teknik dasar telekomunikasi. Perhatikan gambar 2.1 mengenai hierarki perkembangan teknologi telekomunikasi berikut.

Gambar 2.1 Hierarki perkembangan Teknologi Telekomunikasi

  • GENERASI PERTAMA atau 1G
 AMPS (Advanced Mobile phone System) merupakan
generasi pertama teknologi telekomunikasi bergerak yang menggunakan teknologi analog pada Band frekuensi 800 Mhz dengan metode akses FDMA (Frequency Division Multiple access). Dalam FDMA , user dibedakan berdasarkan frekuensi yang digunakan dimana setiap user menggunakan kanal sebesar 30 KHz. Ini berarti tidak boleh ada dua user yang menngunakan kanal yang sama baik satu sel maupun  sel tetangganya. Oleh karena itu AMPS akan membutuhkan alokasi frekuensi yang besar.

  • GENERASI KE-DUA atau 2G
GSM (Global System for Mobile Communication)  Mulai menggeser AMPS diawal tahum 1995, PT. Telkomsel dan PT> Satelindo (sekarang PT.Indosat) adalah 2 operator pelopor teknologi GSM di Indonesia. GSM menngunakan teknologi digital. Ada beberapa keunggulan menggunakan teknologi digital dibanding dengan analog seperti  kapasitas yang lebih besar, system security yang lebih baik dan layanan yang lebih beragam. GSM menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA (Frequncy Division Multiple Accees) dan TDMA (Time Division Multiple Accees) yang awalnya bekerja pada Frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 25KHz. Pita frekuensi 25KHz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frkuensi yang terdiri dari 200KHz carrier. Carrier frekuensi 200KHz ini  kamudian dibagi menjadi 8 time slot dimana setiap user akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu waktu. Kecepatan akses data pada jaringan GSM sangat keci yaitu sekitar 9.6kbps karena pada awalnya hanya dirancang untuk penngunaan suara.

CDMAOne (Code Divison Multiple Accees) menggunakan teknologi Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) dimana frekuensi radio 25MHz pada band frekuensi 1800MHz dan dibagi dalam 42 kanal yang masing-masing kanal terdiri dari 30KHz. Kecepatan akses data yang bisa didapat adalah sekitar 153Kbps. Dalam CDMA, seluruh user menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang sama. Oleh karena itu, CDMA lebih efisien dibandingkan dengan metode FDMA maupun TDMA. CDMA menggunakan kode tertentu untuk membedakan user yang satu dengan user yang lain. GSM dan CDMA merupakan teknologi digital. Meskipun secara teknologi CDMA 20001x lebih baik dibandingkan dengan GSM akan tetapi kehadiran kehadiran CDMA ternyata tidak membuat pelanggan GSM berpaling ke CDMA. Ada beberapa keunggulan teknologi CDMA dibandingkan dengan GSM suara yang lebih jernih, kapasitas yang lebih besar dan kemampuan akses data yang lebih tinggi.


Operator di Indonesia yang telah mengimplementasikan teknologi CDMA 2000 1x : Telkom Flexi, Indosat StartOne, Mobile 8 Fren, Bakrie Telecom Esia. Operator CDMA di Indonesia dikategorikan kedalam kategori FWA (Fixed Wireless Accees) sehingga mobilitasnya sangat terbatas padahal CDMA juga bisa seperti GSM dengan kemampuan Mobilitas penuh.

  • GENERASI KE-DUA SETENGAH atau 2.5G
Teknologi GPRS (General Packet Data Radio Services) pertama sekali oleh PT. Indosat Multi Media (IM3) pada tahun 2001 di Indonesia. Secara teoritis kecepatan akses data yang dicapai dengan menggunakan GPRS adalah sebesar 115Kbps dengan Throughput yang didapat hanya 20-30Kbps. GPRS juga memungkinkan untuk dapat berkirim MMS (Mobile Multimedia Message) dan juga menikmati berita langsung dari Hand Phone secara real time. Pemakaian GPRS lebih ditunjukan untuk akses Internet yang lebih flexible dimana saja, kapan saja, kita dapat melakukannya asal ada sinyal GPRS.

EDGE (Enhanced Data for Global Evolusion) hanya sempat di implementasikan oleh PT.Telkomsel, kecepatan akses data dengan teknologi ini mencapai 3-4 kali kecepatan yang didapat di GPRS atau sekitas 384Kbps.

  • GENERASI KE-TIGA atau 3G
Teknologi 3G didapatkan dari dua buah jalur teknologi telekomunikasi bergerak,  yaitu teknologi GSM/GPRS/EDGE dan teknologi CDMA (IS-95 atau CDMAOne).

UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) merupakan kelanjutandari teknologi GSM/GPRS dimana perbedaan utamanya adalah kemampuan akses data yang lebih cepat. Kecepatan akses data dalam UTMS bisa mencapai 2 Mbps (indoor dan low range outdoor).
UTMS memanfatkan teknologi WCDMA (Wideband Code Digital Multiple Accees). Dimana perbedaan dengan CDMA adalah pada spectrum frekuensi dan chip rate yang digunakan. WCDMA bekerja dengan frekuensi Radio 5MHz Band 1900MHz, sedangkan CDMA 1.25MHz . Chip Rate WCDMA mencapai 3.84Mcps (Mega Chip Per Second) sementara CDMA hanya sepertiganya.

  • GENERASI KE-TIGA SETENGAH ( 3.5G ) & KE-EMPAT ( 4G )
Teknologi 3.5G atau disebut juga super 3G merupakan peningkatan dari teknologi 3G, terutama dalam kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (>2Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan Video Sharing. 
HSDPA (Hi Speed Downlink Packet Accees) termasuk dalam teknologi 3.5G. HSDPA fase pertama berkapasitas 4.1Mbps. Kemudian menyusul fase 2  berkapasitas 11Mbps dan kapasitas maksimal downlink  peak data rate hingga mencapai 14Mbit/s. Kecepatan jaringan HSDPA di lingkungan perumahan dapat mencapai download data berkecepatan 3.7Mbps. seonrang yang sedang berkendara dijalan tol berkecepatan 100Km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1.2Mbps. Sementara itu, pengguna dilingkungan perkantoran yang padat tetap masih dapat menikmati streaming video meskipun hanya memperoleh 300Kbps.
Kelebihan HSDPA adalah mengurangi keterlambatan (delay) dan memberikan respon yang lebih cepat saat pengguna menggunakan aplikasi interaktif seperti mobile office atau akses internet kecepatan tinggi, yang dapat disertai pula dengan fasilitas gaming atau download audio dan video. Kelebihan lain HSDPA adalah, meningkaatkan kapasitas sistim tanpa memerlukan spectrum frekuensi tambahan, sehingga pasti akan mengurangi biaya layanan mobile data secara signifikan.